Pertemuan 2 Penyuluhan Keselamatan Transportasi Jalan
Penyuluhan Keselamatan Transportasi Jalan
Penyuluhan Keselamatan Transportasi Jalan
Tujuan
:
1.
Dapat menjelaskan program sosialisasi keselamatan jalan.
2.
Dapat menjelaskan program kampanye keselamatan jalan.
3.
Dapat menyebutkan unsur kampanye keselamatan jalan.
4.
Dapat menjelaskan program penyuluhan keselamatan jalan.
5.
Dapat menyebutkan unsur penyuluhan keselamatan jalan.
6. Dapat membedakan program kampanye dengan program penyuluhan
keselamatan jalan.
Dasar
Hukum
1. Sosialisasi Keselamatan Jalan – PT TRIDAYA CIPTA
UTAMA-PERHUBUNGAN DARAT 2008.
2. Ruslan, Rosadi, Kiat dan Strategi Kampanye Public
Relations, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta: 1997.
3. Prof. Stewart H. Rewoldt, 1991 . Perencanaan dan Strategi
Pemasaran. Jakarta: Rineka Cipta.
A.
Definisi Penyuluhan
1.
Pengertian dari penyuluhan adalah proses perubahan sosial,
ekonomi dan politik untuk memberdayakan dan memperkuat kemampuan semua
“stakeholders” agribisnis melalui proses belajar bersama yang partisipatip,
agar terjadi perubahan perilaku pada diri setiap individu dan masyarakatnya
untuk mengelola kegiatan agribisnisnya yang semakin produktif dan efisien, demi
terwujudnya kehidupan yang baik, dan semakin sejahtera secara berkelanjutan
(Mardikanto, 2003).
2.
Ban (1999) menyatakan bahwa penyuluhan merupakan sebuah
intervensi sosial yang melibatkan penggunaan komunikasi informasi secara sadar
untuk membantu masyarakat membentuk pendapat mereka sendiri dan mengambil
keputusan dengan baik .
3. Margono Slamet (2000) menekankan esensi penyuluhan sebagai
kegiatan pemberdayaan masyarakat yang telah mulai lazim digunakan oleh banyak
pihak sejak Program Pengentasan Kemiskinan pada awal dasawarsa 1990-an.
Penyuluhan pembangunan sebagai proses pemberdayaan masyarakat, memiliki tujuan
utama yang tidak terbatas pada terciptanya “better-farming, better business,
dan better living, tetapi untuk memfasilitasi masyarakat (sasaran) untuk
mengadopsi strategi produksi dan pemasaran agar mempercepat terjadinya
perubahan-perubahan kondisi sosial, politik dan ekonomi sehingga mereka dapat
(dalam jangka panjang) meningkatkan taraf hidup pribadi dan masyarakatnya (SDC,
1995 dalam Mardikanto 2003).
B.
Penyuluhan Keselamatan Jalan
1. Sebuah wujud tindakan komunikan yang digunakan untuk menyebarluaskan
informasi – informasi mengenai keselamatan jalan / pentingnya keselamatan jalan
bagi mereka hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran / kepedulian
terhadap keselamatn jalan.
2.
Kegiatan bersama (kemitraan antara polisis dengan
stakeholder) sebagai bentuk keiatan prefentif untuk menumbuhkembangkan
kesadaran lalu lintas.
3. Program yang harus dilaksanakan secara terus menerus,dan
masyarakat harus terus diingatkan dan disegarkan kembali tentang peraturan
perundangan yang terkait dengan lalu lintas dan resiko yang mereka dapatkan bila
melakukan pelanggaran lalu lintas.
C.
Karakteristik Penyuluhan Keselamatan
Jalan
1. Bersifat homogen
2. Proses komunikasi persuasif oleh penyuluh
3. Proses pemberdayaan sasaran penyuluhan
4. Proses komunikasi timbal balik antara penyuluh dan sasaran penyuluhan
5. Berupa pesan kognitif, afektif, psikomotorik maupun kreatif
6. Bersifat menganjurkan, melarang, memberitahu, maupun menghibur
7. Memiliki prinsip 7C, antara lain :
ØCredibility: pesan dapat diyakini kebenarannya
Ø Contex: berkaitan dengan masalah keselamatan di wilayahnya
Ø Content: isinya memiliki arti bagi penerima pesan
Ø Clarity: jelas susunan bahasa, gambar dan simbol
ØContinuity and consistency: berkelanjutan dan konsisten dalam menyampaikan pesan
Ø Channels: saluran media komunikasi yang sesuai penerima
Ø Capability of audience: sesuai dengan kemampuan penerima pesan
D. Model - Model Penyuluhan
1. Berdasarkan teknik komunikasi yang digunakan :
a.
Metode penyuluhan langsung
Tatap
muka antara penyuluh dan sasaran penyuluhan (demonstrasi, kursus, diskusi, dll.
b.
Metode penyuluhan tidak langsung
Dilakukan
melalui perantara/media komunikasi (pemasangan poster, penyebaran brosur/leaflet/majalah, siaran radio, siaran televisi, pemutaran film, dll)
2. Berdasarkan jumlah sasaran
a.
Pendekatan perorangan Langsung antara penyuluh dengan orang
per orang
b. Pendekatan kelompok
Antara penyuluh dengan sekelompok orang (diskusi, kursus, serasehan, dll)
c. Pendekatan massal
Dilakukan antara lain dengan cara siaran radio, siaran televisi, pemasangan
poster/spanduk, kampanye, dll
3.
Berdasarkan indera penerima sasaran
a.
Indera penglihatan
Melalui
pemasangan poster/spanduk, penyebaran brosur/leaflet/majalah, dll.
b.
Indera pendengarann
Melalui
indera pendengaran, antara lain melalui siaran radio, iklan radio, dll.
c.
Kombinasi indera penerima
Melalui
demonstrasi cara/hasil, pemutaran film, siaran televisi, dll.
4. Metode dengan pendekatan massal: menarik perhatian,
menumbuhkan minat dan keinginan, serta memberikan informasi selanjutnya.
5. Metode dengan pendekatan kelompok: memberikan informasi
yang lebih rinci tentang suatu teknologi atau praktek. Metode ini ditujukan
untuk dapat membantu seseorang dari tahap menginginkan ke tahap mencoba atau
sampai tahap menerapkan.
6. Metode dengan pendekatan perorangan: dalam tahap mencoba
hingga menerapkan, karena adanya hubungan tatap muka antara penyuluh dan
sasaran yang lebih akrab
7.
Ceramah
a.
Penyampaian materi tanpa banyak partisipasi dalam bentuk
pertanyaan atau diskusi
b.
(+) Kelas mudah dikuasai; mudah dilaksanakan; dapat diikuti
peserta dalam jumlah besar
c. (-) Bersifat verbal; peserta cenderung bosan; sangat
tergantung pada kemampuan penceramah
8.
Demonstrasi
a.
Memperlihatkan secara nyata tentang cara dan/atau hasil
terkait sesuatu hal
b.
(+) Pemahaman peserta mengenai materi lebih dalam
c.
(-) Memakan waktu lama; sumber daya yang dibutuhkan relatif
besar
9.
Kursus/pelatihan
a.
Proses belajar mengajar yang diselenggarakan secara
sistematis dan dalam jangka waktu
tertentu
b. (+) Efektif untuk mengajarkan pengetahuan dan keterampilan
secara mendalam dan sistematis; alumni dapat dipakai sebagai kader bagi
kelompoknya
c.
(-) Relatif mahal serta memerlukan persiapan dan
pelaksanaan yang cermat; kurangnya sarana dan alat bantu pengajaran sering
mengganggu tercapainya tujuan; menjangkau relatif sedikit peserta
10.
Pameran
a. Usaha memperlihatkan atau mempertunjukkan model, contoh,
barang, peta, grafik, gambar, poster, benda hidup dan sebagainya secara
sistematis pada suatu tempat tertentu
b.
(+) Jangkauan sasaran lebih luas; mempunyai efek publisitas
c. (-) Memerlukan banyak persiapan dan biaya; harus berganti
tema; tema tertentu; memerlukan penjaga yang benar-benar menguasai masalah
11.
Pemberian penghargaan
a. Kegiatan sebagai tanda ucapan terima kasih/penghargaan
kepada individu/instansi atas jasa-jasa/prestasinya khususnya dalam kurun waktu
tertentu.
b. (+) Merangsang peserta untuk meningkatkan prestasi;
mengefektifkan kegiatan; memberikan pengaruh yang luas dan melibatkan
lembaga/badan lain
c.
(-) Membutuhkan biaya tambahan pelaksanaan; hanya
melibatkan beberapa orang peserta
12.
Pemutaran film
a. Metode penyuluhan dengan menggunakan alat film yang
bersifat visual dan massal, serta menggambarkan proses sesuatu kegiatan.
b.
(+) Lebih menarik; sekaligus sebagai hiburan; jangkauannya
lebih luas
c.
(-) Tidak terdapat komunikasi dua arah; biaya tinggi
13.
Penempelan poster
a. Metode penyuluhan yang menggunakan gambar dan sedikit
kata-kata yang dicetak pada sehelai kertas/bahan lain yang berukuran tidak
kurang dari 45 cm x 60 cm, dan ditempelkan pada tempat-tempat yang sering
dilalui orang atau yang sering digunakan sebagai tempat orang berkumpul
b.
(+) Jangkauan sasaran lebih luas
c. (-) Pesan kurang lengkap; bila dibuat dari kertas akan
mudah rusak, sedangkan bila dibuat dari bahan tahan lama biayanya mahal
14.
Penyebaran brosur, leaflet, & majalah
a. Menggunakan brosur, folder, leaflet dan majalah yang
dibagikan kepada masyarakat pada saat tertentu.
b. (+) Materi lebih lengkap dan jelas serta lebih khusus pada
materi tertentu; dapat melengkapi metode penyuluhan yang lain; dapat memberikan
kesempatan pihak lain untuk berpartisipasi (khusus untuk majalah).
c. (-) Bahasa harus menyesuaikan dengan bahasa komunikasi
kelompok sasaran; kontinuitasnya tidak dapat terjamin terutama faktor judul,
materi, biaya dan keterpaduan dengan metode lainnya
E.
Contoh
- Sasaran penyuluhan keselamatan jalan ini adalah kepada para pelajar yang masih duduk dibangku SLTA.
Tujuan
penyuluhan ini, antara lain :
1.
Mengajarkan anak remaja terutama pelajar akan sadar
pentingnya keselamatan jalan
2.
Menjadikan pelajar mampu menjadi pelopor keselamatan jalan
3.
Meningkatkan kesadaran masyarakat akan keselamatan dalam
berlalu lintas
Berikut
kelebihan kekurangannya adalah :
Kelebihan
|
Ø Efektif karena massa cenderung sama
Ø Lebih efektif dalam penyampaian materi, karena dilakukan
dalam satu kelompok dalam ruangan
|
Kekurangan
|
Ø Massa yang dituju bersifat homogen/ kurang luas
jangkauannya
Ø Hanya dapat diterima oleh para pelajar
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar