Jumat, 12 Juni 2015

TROTOAR YANG SESUAI

By Reza Dwi Haryanto
TROTOAR


I.       PENDAHULUAN

Keberadaan trotoar dijadikan salah satu penilaian keberhasilan pembangunan kota. Oleh karena itu pembangunan trotoar menjadi slah satu prioritas pembangunan di setiap kota yang ada di Indonesia karena dikaitkannya dengan aksi keselamatan, guna meminimalisir terjadinya kecelakaan.
Trotoar di bangun untuk menyediakan fasilitas atau tempat bagi pejalan kaki, kursi roda dan kereta bayi agar dapat berjalan dengan lancar, aman, nyaman dan tidak menggangu kelancaran lalu lintas kendaraan serta menghindari terjadinya kecelakaan. Dalam pelaksannannya pembangunan trotoar lebih mengutamakan penampilannya sebagai pinggiran jalan, sedangkan unsur-unsur yang menyangkut fungsi utama trotoar kurang memperhatikan kepentingan pejalan kaki (pedestrian), sebagi akibatnya trotoar tidak dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pejalan kaki bahkan dapat menyebabkan kecelakaan bagi pemakai jalan dan trotoar.


II.       DEFINISI DAN FUNGSI TROTOAR

Trotoar adalah jalur pejalaan kaki yang terletak di daerah manfaat jalan, diberi lapisan permukaan, diberi elevasi lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan, dan pada umumnya sejaar dengan jalur lalu lintas kendaraan. Sedangkan
Fungsi utama trotoar adalah untuk memberikan pelayanan kepada pejalan kaki sehingga dapat meningkatkan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan para pejalan kaki. Trotoar juga berfungsi memperlancar lalau lintas jalan raya karena tidak terganggu atau terpengaruh oleh lalau lintas pejalan kaki. Ruang di bawah trotoar dapat digunakan sebagai ruang untuk menempatkan utilitas dan pelengkap jlaan lainnya.


III.       ASPEK PERENCANAAN TROTOAR
Perencanaan trotoar meliputi  perencanaan penempatan, penentuan dimensi, pemilihan struktur dan hal-hal lain yang perlu.
1.1.     Penempatan Trotoar
a.   Ruas jalan perlu dilengkapi dengan trotoar apabila disepanjang jalan tersebut terdapat penggunaan lahan yang mempunyai potensi menimbulkan pejalan kaki.
Seperti perumahan, sekolah, pusat perbelanjaan, pusat perdagangan, pusat perkantoran, pusat hiburan, pusat kegiatan sosial, daerah industri, terminal bus dan lain-lain.
b.  Trotoar dapat direncanakan pada ruas jalan yang terdapat volume pejalan kaki lebih besar dari 300 orang per 12jam (06.00 – 18.00) dan volume lalau lintas lebih besar dari 1000 kendaraan per 12jam (06.00 – 18.00).
c.   Trotoar hendaknya ditempatkan pada sisi luar bahu jalan atau sisi luar jalur lalu lintas (bila telah tersedia jalur parkir). Trotoar juga hendaknya dibuat sejaar dengan jalan, akan tetapi trotoar dapat tidak sejaar dengan jalan bila keadaan topografi atau keadaan setempat yang tidak memungkinkan.

1.2.     Dimensi Trotoar
a.   Ruang bebas trotoar
Tinggi bebas trotoar tidak kurang dari 2,5 meter dan kedalaman bebas trotoar tidak kurang dari satu meter dari permukaan trotoar. Kebebasan samping trotoar tidak kurang dari 0,3 meter. Perencanaan pemasangan utilitas juga harus memenuhi ketentuan dalam buku petunjuk pelaksanaan pemasangan utilitas.


b.  Lebar trotoar
Lebar trotoar harus dapat melayani volume pejalan kaki yang ada. Trotoar yang sudah ada perlu ditinjau kapasitas (lebar), keadaan dan penggunaannya apabila terdapat pejalan kaki yang menggunakan jalur lalu lintas kendaraan.




Kebutuhan lebar trotoar dihitung berdasarkan volume pejlan kaki rencana (V). Volume pejalan kaki rencana (V) adalah volume rata-rata per menit pada interval puncak. V dihitung berdasarkan survei penghitungan pejlaan kaki yang dilakukan setiap 5 menit selama enam jam paling sibuk dalam satu hari untuk dua arah.

Lebar trotoar dapat di hitung dengan rumus sbb :








2.3.   Struktur Trotoar
Untuk dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada pejalan kaki maka trotoar harus diperkeras, diberi pembatas seperti kereb/barrier dan diberi elevasi lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan. Perkerasan dapat dibuat dengan blok beton, perkerasan aspal, atau plesteran, permukaan trotoar harus rata dan mempunyai kemiringan melintang 2-4% supaya tidak terjadi genangan air.
Lebar trotoar disarankan tidak kurang dari 2 meter. Pada keadaan tertentu lebar trotoar dapat direncanakan sesuai dengan batasan lebar minimum.


IV.       Perbedaan Desain Trotoar Indonesia dengan Negara Maju


Trotoar yang ada di Indonesia



                                             Trotoar yang ada di Singapura



Di Indonesia trotoar banyak digunakan dengan tidak semestinya seperti berjualan, parkir, penanaman pohon yang salah dan untuk lewat kendaraan. Padahal fungsi utama trotoar itu adalah untuk fasilitas pejalan kaki agar pejalan kaki merasa aman dan  nyaman terhindar dari resiko kecelakaan. Saat di Indonesia trotoar masih sangat kurang fungsinya di Singapura trotoar sudah sangat bagus untuk para pejlan kaki, seperti gambar yang ada di atas trotoar di Singapura diberi pelindung trotoar ini bertujuan agar para pejalan kaki tetap merasa aman dan nyaman saat berjalan. 

2 komentar: