Pertemuan 4 : Identifikasi Sasaran
Kampanye Keselamatan Jalan
Identifikasi Sasaran Kampanye
Identifikasi Sasaran Kampanye
Tujuan
: Memahami identifikasi
sasaran kampanye keselamatan jalan sesuai dengan tugas yang akan dikerjakan
atau proyek yang akan dilakukan, serta dapat menyusun hasil dari identifikasi
yang telah dilakukan, dan dapat merumuskan tujuan kampanye keselamatan jalan.
A.
Referensi
1. Materi
sosialisasi keselamatan berlalulintas – kementrian perhubungan Dirjenhubdar.
2.
Panduan
Keselamatan Jalan Modul 4-8
3.
Sosialisasi
Keselamatan Jalan – PT TRIDAYA CIPTA UTAMA – PERHUBUNGAN DARAT 2008
B.
Identifikasi
Sasaran Kampanye
identifikasi
merupakan tahap penciptaan identitas kampanye yang dengan mudah dapat dikenali
oleh khalayak. Hal yang umum digunakan untuk kampanye ,contohnya tentang pemilu
atau juga kampanye keselamatan jalan dapat dengan misalnya logo, lagu atau jingle dan slogan
yang digunakan oleh semua partai atau pengisi kampanye. Atau juga dapaty
diartikan Identifikasi Sasaran Kampanye adalah kegiatan yang dilakukan secara kelompok,
untuk melakukan survey yang didahului dengan cara identifikasi mengenai profil
dan tujuan dari sebuah kampanye yang akan dilakukan.
C.
Karakteristik
Identifikasi Sasaran Kampanye
1.
Prinsip
2.
Teori
3.
Tujuan
4.
Metode
5.
Analisa
D.
Contoh
Identifikasi Sasaran Kampanye Keselamatan Jalan
Penentuan tema dan sasaran kampanye keselamatan
jalan yang diadakan di Rita Park kota Tegal yaitu dengan melakukan survei
pendahuluan mengenai pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh masyarakat di
Kota tegal. Sample yang digunakan untuk survei pendahuluan adalah di simpang
kardinah kota Tegal. Simpang tersebut merupakan titik pertemuan arus dari Kota
Tegal dan Kabupaten Tegal. Survei dilakukan pada jam 06.30 – 08.00 WIB dengan
mantau dan mencatat pelanggaran yang dilakukan masyarakat di simpang tersebut.
Anggota survei sendiri merupakan taruna Politeknik Keselamatan Transportasi
Jalan kelas MKTJ A. anggota kelas di bagi kedalam 4 (empat) kelompok, dan
masing-masing kelompok bertugas dalam 1 kaki simpang, berikut merupaka data
hasil survei pendahuluan.
Pelanggaran
tidak menggunakan helm :
Dari hasil survei pendahuluan perilaku pengguna
jalan yang dilakukan di simpang kardinah Kota Tegal, menyatakan bahwa pelanggar
berusia 36 – 45 merupakan terbanyak melakukan pelanggaraan, usia 46 – 55 tahun
menyusul di tempat kedua sebagai usia paling banyak melakukan pelanggaraan yang
menyatakan bahwa banyak pelanggaran, usia 26 – 35 tahun usia paling banyak
melakukan pelanggaran lalu lintas ketiga. Untuk usia anak sekolah yaitu 5 – 11
tahun, 12 – 16 tahun, 17 – 25 tahun masing-masing prosentase pelanggaran yaitu
0%, 5% dan 6%. Pada usia 26 – 55 tahun banyak melakukan pelanggaraan lalu
lintas, padahal pada usia tersebut sudah memiliki anak dan anaknya tersebut
akan cenderung melakukan tindakan sesuai dengan perilaku orang tuannya, apabila
anak tersebut berlalu lintas bersama orang tuanya, dan orang tuannya tersebut
melakukan pelanggaran lalu lintas, kemungkinan besar anak tersebut juga akan
mengikuti orang tuannya. Pada usia sekolah sudah mulai melanggar aturan lalu
lintas, dikhawatirkan pelanggaran tersebut akan terus dilakukan.
Dari hasil survei pendahuluan perilaku pengguna jalan yang dilakukan di simpang kardinah Kota Tegal, pelanggaran yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat kota Tegal di simpang kardinah adalah penggunaan helm. Penggunaan perlengkapan keselamatan untuk berkendara juga masih kurang diperhatikan oleh masyarakat, terlebih untuk penggunaan helm. Untuk penggunaan helm, masyarakat belum mengerti cara memakai helm yang sesuai padahal dari komposisi kendaraan yang melewati simpang kardinah, peling banyak merupakan kendaraan sepeda motor, hal tersebut dikhawatirkan akan menambah deretan data keparahan korban kecelakaan semakin meningkat apabila pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan Dari analisi tersebut ditentukan tema atau materi yang akan digunakan sebagai kampanye keselamatan adalah penggunaan helm dan rambu lalu lintas. Sasaran yang dituju adalah masyarakat, khususnya anak usia sekolah baik TK, SD, SMP dan SMA dan usia produktif. Acara tersebut juga bersamaan dan juga mamanfaatkan momentum hari anak nasional.
Dari hasil survei pendahuluan perilaku pengguna jalan yang dilakukan di simpang kardinah Kota Tegal, pelanggaran yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat kota Tegal di simpang kardinah adalah penggunaan helm. Penggunaan perlengkapan keselamatan untuk berkendara juga masih kurang diperhatikan oleh masyarakat, terlebih untuk penggunaan helm. Untuk penggunaan helm, masyarakat belum mengerti cara memakai helm yang sesuai padahal dari komposisi kendaraan yang melewati simpang kardinah, peling banyak merupakan kendaraan sepeda motor, hal tersebut dikhawatirkan akan menambah deretan data keparahan korban kecelakaan semakin meningkat apabila pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan Dari analisi tersebut ditentukan tema atau materi yang akan digunakan sebagai kampanye keselamatan adalah penggunaan helm dan rambu lalu lintas. Sasaran yang dituju adalah masyarakat, khususnya anak usia sekolah baik TK, SD, SMP dan SMA dan usia produktif. Acara tersebut juga bersamaan dan juga mamanfaatkan momentum hari anak nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar